Senin, 19 September 2016

Asyiknya Wisata Sejarah dan Legenda di Puncak Gunung Padang

Tuturahmad.com - Bagi Anda yang melancong ke Kota Padang rasanya kurang afdal kalau tidak berkunjung ke Gunung Padang. Kenapa? Setidaknya ada tiga alasan yang bisa membuat Anda merasa wajib mengunjunginya. Pertama, Gunung Padang adalah tempat tertinggi yang ada di sekitar pusat kota. Kalau Anda ingin melihat landscap Kota Padang  dan lautnya yang indah maka lihatlah dari puncak Gunung Padang.

Kedua, Anda suka kisah Siti Nurbaya? Kalau jawabannya ya, maka Anda tidak punya alasan lagi untuk tidak mengunjunginya. Dalam kisah Siti Nurbaya, Gunung Padang adalah tempat pertama kalinya Siti Nurbaya bertemu dengan Syamsul Bahri. Di Gunung Padang jualah Siti Nurbaya dimakamkan ketika meninggal akibat diracun Datuk Maringgih.

Alasan ketiga,bagi Anda penyuka sejarah perang dunia kedua maka di Gunung Padang kita bisa melihat peninggalan – peninggalan masa pendudukan Jepang. Ada beberapa bunker peninggalan Jepang yang bisa kita kunjungi.

Keindahan dari Puncak
Gunung Padang sebenarnya hanyalah sebuah bukit yang berketinggian kurang lebih 80 mdpl. Bukit ini adalah tempat tertinggi di Kota Padang. Makanya jika kita ingin melihat keindahan Kota Padang dan sekitarnya banyak yang menyarankan menaiki Gunung Padang.

Kawasan Gunung Padang berjarak kurang lebih 15 KM dari pusat Kota Padang. Dari pusata kota kita akan melewati Jembatan Siti Nurbaya yang melintang diatas Batang Arau. Butuh waktu sekitar 40 menit untuk mendaki dari bawah sampai ke puncak. 


Pemandangan pantai dari puncak bukit (Foto: Doc. SMI)
Di puncak kita akan menemukan sebuah taman yang rimbun dan teduh. Taman Siti Nurbaya namanya. Sinar Matahari yang menyengat seakan tidak terasa karena rindangnya pepohonan membuat suasana begitu sejuk.

Di tempat ini kita bisa melihat keindahan dari berbagai arah. Lihatlah ke arah barat, birunya Samudera Hindia yang membentang luas begitu indah. Di sebelah selatan, kita bisa melihat dengan jelas Pantai Air Manis. Kita juga bisa melihat Pulau Pisang Kecil dan Pulau Pisang Besar. Bergeser ke timur, hamparan landscap Kota Padang bagaikan lukisan yang begitu detil. Sangat Indah.

Semua pemandangan itu akan kian tampak indah ketika dalam balutan warna senja. Padang memang luar biasa.

Makam Siti Nurbaya
Kota Padang tidak bisa dipisahkan dengan kisah Siti Nurbaya. Sebuah maha karya dari pujangga ternama Marah Rusli ini sudah menjadi legenda dan ikon ibu kota Sumatera Barat.Gadis cantik kekasih Syamsul Bahri ini konon dimakamkan di puncak Gunung Padang. 

Untuk mengenang dan melestarikan legenda Siti Nurbaya maka dibangunlah Taman Wisata Siti Nurbaya di Gunung Padang.  Selain itu, nama Siti Nurbaya juga diabadikan menjadi nama sebuah event budaya tahunan Kota Padang, Festival Siti Nurbaya.

Logo Festival Siti Nurbaya 2016
Untuk melihat makam Siti Nurbaya yang ada di sekitar puncak gunung maka kita harus berjalan menaiki anak-anak tangga yang jumlahnya ratusan. Bagi yang suka hiking dan trekking sepertinya ini tantangan yang patut dicoba. Di Kanan –kiri anak tangga terdapat pegangan yang terbuat dari besi, gunanya untuk pegangan bagi pejalan kaki.

Menjelang puncak, tepatnya sebelah kanan kita akan melihat sebuah celah batu dengan tangga menurun. Setelah menuruni anak tangga itu kita akan sampai di sebuah ceruk batu. Di ceruk batu itulah terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai makamnya Siti Nurbaya.
BACA JUGA: Festival Siti Nurbaya 2016: Sebuah Etalase Kejelitaan Budaya Minang
Tidak ada yang istimewa di makam itu, sama seperti halnya makam yang lain. Bedanya ini adalah makam yang diyakini makamnya Siti Nurbaya.


Jembatan Siti Nurbaya tampak dari jauh (Foto: Doc. SMI)
Memandang makam Siti Nurbaya yang ada di puncak bukit, seketika terbayang dulu di sinilah Siti Nurbaya berdiri memandang laut lepas.  Dengan perasaan teramat sedih melepas sang kekasih, Syamsul Bahri, berlayar ke tanah Jawa.

Bunker Peninggalan Jepang
Di Gunung Padang juga terdapat bunker-bunker peninggalan masa Penjajahan Jepang. Meski tidak terawat dengan baik tapi keberadaan bunker-bunker itu cukup jadi saksi sejarah invasi Jepang di tanah air.

Jika dilihat dari lokasi, Gunung Padang memang sangat strategis untuk dijadikan markas pertahanan. Tempat ini merupakan daerah tertinggi yang dekat dengan pusat kota. Tak heran jika kemudian Jepang membangun bunker-bunker sebagai benteng pertahanan di Gunung Padang.

Bunker-bunker ini berada di sepajang jalur setapak menuju puncak Gunung Padang. Setidaknya ada sekitar tiga lokasi bunker yang bisa dijumpai menjelang puncak.

Salah satu bunker masih memiliki meriam di dalamnya. Dudukan meriam itu tertanam kuat ke lantai beton bunker. Meriam dengan ukuran panjang sekitar empat meter itu mengarah ke muara Batau Arau. Bisa dibayangkan bagaimana dulu meriam ini memuntahkan peluru ke kapal-kapal musuh yang memasuki muara Batang Arau.
                               

Turun dari Gunung Padang kita serasa membawa oleh-oleh berharga. Keindahan alam Minang yang memesona, kisah cinta nan tragis Siti Nurbaya, dan saksi sejarah era kolonialisme.

Tiga alasan yang sekaligus daya tarik Gunung Padang memang luar biasa. Gunung Padang merangkum keindahan alam, kisah cinta yang melegenda, dan peninggalan sejarah menjadi sebuah kombinasi yang sempurna untuk sebuah destinasi wisata.

Bagaimana, menyesal menaiki Gunung Padang?







Sabtu, 17 September 2016

Festival Siti Nurbaya 2016: Sebuah Etalase Kejelitaan Budaya Minang

Tuturahmad.com - Kalau ada yang bertanya, apa yang Anda tahu dari kota Padang selain Rendang dan Malin Kundang? Jawabannya adalah Siti Nurbaya. Tanpa bermaksud mengecilkan ikon terkenal lain di Kota Padang, cerita Siti Nurbaya memang telah menjadi legenda bukan saja bagi warga Minang sendiri tapi juga bagi bangsa Indonesia.

Berkisah tentang jalinan cinta antara Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri.  Tapi sayang, kasih mereka tak sampai hingga pelaminan dikarenakan kawin paksa yang mesti dijalani Siti Nurbaya. Siti Nurbaya dipaksa untuk menikah dengan Datuk Maringgih yang seorang rentenir tua, sebagai pelunas hutang keluarganya.

Kisah lengkapnya saya yakin semua sudah sama-sama hafal. Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri pada akhirnya menemui kematian, konon mereka dimakamkan berdampingan di Bukit Padang. 

Sad ending memang, tapi matinya tokoh utama cerita tidak lantas membawa mati pula sejarah novel terbitan Balai Pustaka ini. Siti Nurbaya jadi legenda. Kelihaian bercerita Marah Rusli yang menggambarkan realita kehidupan sosial masa itu mampu memberikan kekuatan lain, hingga cerita ini seolah nyata dan benar-benar terjadi.

Hingga kini novel Siti Nurbaya menjadi salah satu bacaan wajib para siswa ketika mempelajari kesusasteraan Indonesia. 

Festival Siti Nurbaya
Kini Siti Nurbaya kembali terlahir. Tetapi bukan sebagai seorang gadis jelita berambut panjang bak mayang terurai yang santun budi pekertinya. Siti Nurbaya yang sekarang adalah sebuah festival kebudayaan


Panggung Utama Festival Siti Nurbaya 2016. Megah (Foto: Doc. SMI)
Festival Siti Nurbaya namanya. Festival ini merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Padang. Festival Siti Nurbaya bertujuan untuk mengangkat budaya Minang serta menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Kota Padang. Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2011. 

Festival Siti Nurbaya tahun ini bertempat di Pantai Muaro Lasak atau Tugu Perdamaian, Kota Padang. Berlangsung mulai tanggal 7-10 September 2016.

Kemeriahan Festival Siti Nurbaya
Pada Festival Siti Nurbaya yang ke 6 ini masyarakat Kota Padang disuguhi bermacam hiburan yang rancak bana. Dunsanak bisa merasakan kemeriahan festival mulai dari pembukaan hingga penutupan. Ada pun kegiatan yang diadakan adalah,
  • Karnaval dan Perahu Hias Festival Siti Nurbaya 
  • Lomba Salaju Sampan
  • Lomba Maelo Pukek 
  • Lomba Panjat Pinang
  • Lomba Permainan Anak Nagari (Enggrang, Sepak Rago, Tarompah Tampuruang) 
  • Lomba Manggiliang Lado 
  • Lomba Mangukua Karambia 
  • Lomba Malamang antar SMA
  • Lomba Membuat Teh Talua
  • Lomba Vokal Grup Lagu Minang Tingkat 
  • Lomba Sosial Media:
        - Lomba Instagram (Foto dan Video)
        - Lomba Blog
        - Lomba Facebook
        - Lomba Twitter
        - Lomba Email Kuesioner
        - Lomba Campaign BBM
        - Lomba Campaign Whatsapp

  • Lomba Fotografi
  • Gathering Komunitas “The Harmony Collaboration”
  • Nonton Bareng Film Anak Nagari
  • Pentas Seni 

Banyaknya kegiatan yang menampilkan beragam sajian budaya nagari ternyata mampu membuat warga Kota Padang berduyun-duyun ke lokasi acara. Tidak sedikit pula warga dari luar Kota Padang yang datang, bahkan wisatawan mancanagara. 

Kolaborasi Semua Elemen Masyarakat
Pada Festival Siti Nurbaya tahun ini pihak penyelenggara lebih memperluas keterlibatan elemen masyarakat dalam setiap kegiatan festival. Jika dulu hanya melibatkan tingkat kecamatan saja, maka tahun ini elemen masyarakat yang terlibat mulai dari tingkat RT/RW, pegawai SKPD, masyarakat umum, beberapa komunitas, dan tidak ketinggalan para pemuda Kota Padang.

Keterlibatan pemuda dalam Festival Siti Nurbaya diharapkan dapat membangkitkan kecintaan akan keragaman budaya lokal dan sekaligus menjadi pewaris yang mampu menjaganya. Sehingga kedepannya budaya Minang dapat terus berkembang di tengah-tengah masyarakat utamanya anak muda.

Perlombaan Yang Mengangkat Budaya Lokal
Ada beberapa perlombaan yang memang berangkat dari budaya dan tradisi lokal yang menarik minat pengunjung, diantaranya perlombaan Selaju Sampan atau perlombaan dayung sampan. Perlombaan ini adalah budaya dari masyarakat pesisir selatan Sumatera sebagai ajang perekat tali persaudaraan.


Perlombaan Salaju Sampan (Foto: Doc. SMI)
Lomba Maelo Pukek, yaitu lomba menarik jala ikan di pantai. Maelo Pukek adalah cara tradisional nelayan masyarakat Minang untuk menangkap ikan di pinggir laut atau pantai. Kegiatan ini memerlukan banyak orang yang terlibat.

Sebelum menarik jala, mereka terlebih dahulu harus berlayar ke tengah pantai untuk menebar jaring. Setelah jaring disebar, nelayan kembali ke tepi pantai, untuk menarik jala tersebut secara bersamaan. 

Selanjutnya lomba Manggiliang Lado atau mengulek cabai/cabe. Bagi masyarakat Minang lado atau cabe tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan mereka. Cabe merupakan elemen penting dalam kuliner Minang, karena memang sebagian besar kuliner Minang mempunyai cita rasa yang pedas.


Video kemeriahan lomba Manggiliang Lado

Kondisi tersebut membuat Manggiliang Lado dimasukkan kedalam rangkaian perlombaan di Festival Siti Nurbaya. Perlombaan ini banyak diikuti kaum wanita, baik tua maupun muda. Bahkan, adapula peserta wisatawan mancanagara.

Perlombaan selanjutnya yang diangkat dari tradisi masyarakat Minang yaitu Mangukua Karambia. Mangukua Karimbia adalah memarut kelapa, tradisi unik ini berawal dari kebiasan para ibu-ibu di Minang saat membuat makanan yang banyak mengandung santan. 

Meskipun memiliki arti memarut kelapa, dalam Manguku Karambia masyarakat Minang memiliki tehnik khusus yang pastinya beda banget dengan daerah lain. Alat yang digunakan adalah parutan kelapa yang biasa disebut Garudan.


Lomba Mangukua Karambia (Foto: Doc. SMI)
Garudan terbuat dari kayu dengan bentuknya sepintas mirip mainan anak-anak. Pada bagian belakang digunakan untuk dudukan sekaligus tempat duduk pemarut. Pada bagian ujung ada besi berbentuk seperti sendok yang bergigi. Kelapa tua yang terpilih akan diparut dengan alat ini dengan cara ditekan-tekan dan digeser-geser dengan arah vertikal atau horizontal.

Festival Siti Nurbaya Pelestari Budaya Minang
Basosok bajarami, bapandam pakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo diinggirkan. Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya.

Helatan Festival Siti Nurbaya takmelulu masalah kunjungan wisata lokal dan mancanagara, tapi jauh lebih besar dari itu, yaitu lestarinya adat dan budaya yang menjadi identitas suku Minang.


BACA JUGA: Asyiknya Wisata Sejarah dan Legenda di Puncak Gunung Padang

Ditengah krisis identitas yang mulai melanda generasi muda Minang, perhelatan Festival Siti Nurbaya bak oase di padang gersang. Kegiatan dan tema acara yang mengangkat kembali budaya dan adat lokal setidaknya membersitkan sebuah asa akan terciptanya generasi pecinta dan pemelihara budaya Minang.


Taman Muaro Lasak. Tempat Festival Siti Nurbaya (Foto:Doc. SMI)
Festival Siti Nurbaya dengan segala bentuk kreativitasnya tidak hanya mampu memberikan hiburan semata tapi juga kesadaran kepada masyarakat, khususnya pemuda Minang, bahwa ternyata kita sangat kaya akan budaya. 

Kesadaran itulah yang diharapkan mampu mewujudkan rasa “baliek ka pangka” pada jiwa pemuda Minang. Baliek ka pangka adalah menggali serta menghayati kembali falsafah dan nilai-nilai budaya Minangkabau sebagai panutan hidup sesuai dengan angan dan cita-cita masyarakatnya.

Sebuah Etalase Budaya
Jika boleh diibaratkan, Festival Siti Nurbaya adalah sebuah etalase yang mampu menyajikan aneka budaya Minang yang beragam. Budaya-budaya lama yang penuh falsafah dan tauladan tapi nyaris terlupakan, di Festival Siti Nurbaya kembali diangkat. 

Keluhuran budaya berkolaborasi dengan kreatifitas seni modern, menghasilkan sebuah suguhan yang rancak, menghibur dan mendidik.

Harapannya, semoga Festival Siti Nurbaya bisa menjadi ikon event budaya Padang yang mampu menampilkan wajah budaya Minang kembali jelita. Seperti Siti Nurbaya.

Semoga.







Selasa, 13 September 2016

Daging Qurban Reborn: Kolesterol Bos!

Alhamdulillah, nyampe lagi deh usia kita ke Idul Adha tahun ini. Ngomongin Idul Adha pasti kita ga bakalan bisa lepas dari tema daging qurban. Yang qurban ataupun yang tidak qurban pasti kebagian, iya gak? Ada daging sapi, ada daging kambing.

Digimanain tuh daging qurbannya? Berbagai menu olahan daging qurban pasti sudah direncanain bagi si penerima daging. Ada yang disate, disop, direndang, digulai, kemudian dimakan. Hehehe…

kolesterol
Sate. Salah satu menu yang dipilih sebagai olahan daging Qurban/Photo: Ahmad
Setelah puas menyantap makanan dengan aneka menu daging, hal selanjutnya yang akrab menghampiri adalah isu kolesterol  yang siap menyerang. Bagi Anda yang tidak memiliki riwayat kolesterol mungkin tidak perlu khawatir, tapi bagaimana dengan Anda lainnya yang memiliki potensi atau malah telah mengidap kolesterol? Tentunya ini membuat khawatir.

Daging Penyebab Kolesterol?
Menurut yang saya baca, memakan daging sebenarnya bukan satu-satunya yang menyebabkan kolesterol, cara memasaknyalah yang bisa memicu terjadinya kolesterol. Kita tahu masakan Indonesia adalah masakan yang banyak menggunakan rempah dan santan, terutama jika berbahan dasar daging. Nah, itulah yang bisa menyebabkan kolesterol, di samping pola hidup juga.

Daging penyebab kolesterol?/Photo: Ahmad
Padahal daging justeru memiliki kandungan kolesterol  paling rendah jika dibandingkan dengn bagian tubuh lainnya.

Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin dalam tubuh  yang sebagian besar ada di hati dan sebagian lainnya ada pada makanan. Kalau kita sudah terkena kolesterol maka bisa mengakibatkan penyakit lain yang lebih serius, misalnya stroke dan jantung. 

Ada baiknya bagi Anda yang memiliki potensi kolesterol untuk bisa menjaga nafsu ketika menghadapi makanan berbahan dasar daging. Usahakan untuk memakan satu jenis tipe olahan saja, misalnya kalau sudah ngambil sate jangan terus diguyur dengan gulai, terus dicampur lagi dengan sop. Wah, sudahmah kemaruk, potensi kolesterolnya juga besar.  Ayooo, siapa tuh hehehe…

Cara Menurunkan Kolesterol
Berbicara kolesterol sebenarnya tidak melulu masalah makanan, tapi juga menyangkut pola hidup. Orang yang memiliki pola hidup yang tidak sehat atau tidak teratur memiliki peluang lebih besar untuk terkena kolesterol.

kolesterol
Bijak dalam memilih menu, jangan semua dipilih/Photo: Ahmad
Olahraga teratur adalah salah satu aktifitas yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Dengan kita berolahraga rutin akan menimbulkan peningkatan high density lipoprotein (HDL), yaitu semacam kolesterol baik yang ada dalam tubuh kita.

Selain perbaikan pola hidup dan #olahraga teratur, biasanya kita mengkonsumsi obat yang bisa menurunkan kolesterol dengan waktu cepat. Di toko obat atau apotek banyak dijual berbagai macam merek obat penurun kolesterol.
Baca Juga Ya: Sehat dan Bahagia dengan Berlari
Saran saya belilah obat penurun kolesterol yang berbahan dasar alami. Obat dengan bahan dasar alami biasanya aman dan tanpa efek samping karena tidak menggunakan bahan kimia.

Ada beberapa bahan alami yang memiliki khasiat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh kita, diantaranya adalah daun pegagan, mengkudu, mahkota dewa, madu, temu lawah, kayu manis, dan gula aren.

Jika kita malas membuatnya, jangan khawatir, bahan-bahan tadi sudah ada yang versi jamunya. Jamu penurun kolesterol yang telah dikemas secara praktis. 

Tinggal beli ke apotek, minum secara teratur, perbaiki pola hidup, dan rutin berolah raga. Insya Allah sehat!

Kesimpulan
Berhentilah menyalahkan daging qurban sebagai biang kolesterol.

Ternyata kolesterol itu tidak melulu dikarenakan daging. Ini penyakit lebih ke pola hidup yang tidak teratur. Asal kita tidak berlebihan dalam mengkonsumsi daging, rajin berolahraga, dan konsisten dengan pola hidup sehat maka potensi kolesterol akan bisa diminimalisir.

So, masih ada satenya? Sikaaat!!








WAJIB TAHU! INILAH CARA MENGETAHUI MADU YANG ASLI

Cara membedakan madu yang asli Meski madu bisa dibeli di banyak tempat, nyatanya tidak semua madu yang ditawarkan adalah madu asli. Banyak o...