Ketika tujuan pertama dan kedua sudah tercapai kita kemudian berpikir untuk mendapatkan penghasilan dari aktifitas blogging tersebut. Terutama bagi blogger pemula. Membuat blog sudah, ngisi postingan (nulis) sudah. Berpenghasilannya kapan?
Kapan sebenarnya sebuah blog bisa dimonetisasi (media mencari uang)? Menurut Jefferly Helianthusonfri, pakar internet marketing, setidaknya ada tiga indikator blog siap monetisasi. Apa sajakah itu?
1. Sudah Terbentuk Model Bisnisnya
Sebagai pemilik blog sebaiknya kita sudah memiliki gambaran mau model apa blog kita dalam monetisasi nanti. Apakah monetisasi berbasis iklan, affiliasi, atau model lainnya.
Jika modelnya berbasis iklan atau publisher tentunya kita sudah mempersiapkan ketentuan-ketentuan sebagai syarat diterimanya blog kita sebagai publisher.
Blog-blog yang dimonetisasi melalui iklan idealnya telah memiliki banyak postingan dan trafik. Malah untuk beberapa layanan PPC mensyaratkan jumlah trafik tertentu untuk bisa menjadi publisher.
Meski sekarang banyak pula layanan PPC yang tidak mempersalahkan jumlah trafik dan postingan. Salah satunya Propeller Ads.
Kita juga bisa bergabung di Influencer Marketing Platform. Contohnya Sociabuzz. Sociabuzz adalah sebuah online marketplace yang menghubungkan Advertiser (brand, agency, UKM) dengan Influencers (blogger).
Kita juga bisa bergabung di Influencer Marketing Platform. Contohnya Sociabuzz. Sociabuzz adalah sebuah online marketplace yang menghubungkan Advertiser (brand, agency, UKM) dengan Influencers (blogger).
sociabuzz.com |
Influencers akan mendapatkan penghasilan dari setiap promosi yang dilakukannya untuk Advertisers.
Baca juga : Cara Mudah Raup Dollar Dengan Propeller Ads
Untuk model affiliasi jumlah postingan dan trafik tidak terlalu dipermasalahkan, yang penting blog kita bisa menawarkan produk affiliasi yang kita ikuti itu.
2. Trafik Blog Mencukupi
Indikator kedua ketika blog siap dimonetisasi adalah ramainya trafik di blog kita.
Pertanyaannya adalah berapa jumlah trafik yang ideal agar blog siap dimonetisasi?
Jujur, Si Akang ini tidak bisa memastikan jumlah pastinya berapa. Tiap kategori blog memiliki jumlah ideal masing-masing. Sederhananya kalau sebuah blog mau dimonetisasi trafiknya harus sudah lumayanlah.
Adsense menetapkan minimal PV 250 per hari. Meski kenyataannya banyak cerita teman yang lolos adsense dengan PV 50 - 100 per hari. Blog ini juga mulai memasang iklan ketika PV baru PV 50 per hari. Jadi jika blog baru bisa mendapatkan PV 50 per hari jangan minder, maju aja kalau memang hendak dimonetisasi.
3. Blog Memiliki Pembaca Setia
Jika blog kita telah memiliki pembaca setia setiap postingan maka bolehlah kita coba monetisasi blog kita.
Pembaca setia di sini adalah orang-orang yang rutin membaca blog kita, berinteraksi, berkomentar, dan lain sebagainya.
Pastikan blog kita memiliki fasilitas berlangganan artikel (subcriber). Dengan adanya fasilitas berlangganan (subcriber) maka setiap orang terutama para pembaca setia blog kita akan mendapat pemberitahuan via email setiap kali kita posting artikel terbaru.
Fasilitas berlangganan bisa kita peroleh dari widget bawaan blog kita. Untuk pengguna blogspot bisa memperolehnya dari widget bawaan. Bagi pengguna wordpress bisa mendapatkannya melalui fitur blog subscriptions yang tersedia dalam plugin jetpack.
Jika blog kita memiliki fanspage di Facebook, ini juga bisa dijadikan indikator. Semakin banyak jumlah fans yang kita miliki maka itu menjadi nilai jual buat blog kita dalam menawarkan diri kepada si penjual iklan.
Nah sobat, sekian dulu tuturan Ahmad mengenai indikator blog siap monetisasi. Semoga bermanfaat.
subcriber gimana caranya kang? ada cara khusus ngak
BalasHapussubcribe biasanya ada di widget pak
HapusInsha Allah, OTW kesitu nih hihi
BalasHapussiaappp...semangkaaa
Hapuswow...tampilan blognya makin keren, hehehe dari tiga kategori itu saya masih bingung nih, belum memenuhi kayaknya
BalasHapushehehe, ini juga masih belajar bun. Yang penting terus menulis dan menjalin silaturahim di dunia maya. makasih atas kunjungannya
HapusMakasih maas artikelnya bermanfaat sekali.
BalasHapusMembuka wawasan saya sedikit hehe
sama-sama :-)
Hapus