Selasa, 09 Februari 2016

Indikator Blog Siap Monetisasi

indikator blog siap monetisasi - tuturahmad

Ada berbagai tujuan ketika seseorang menjadi blogger; ada yang ingin berbagi ilmu, melatih menulis, dan mendapat penghasilan. Idealnya sih ketiga-tiganya ada dalam tujuan kita.

Ketika tujuan pertama dan kedua sudah tercapai kita kemudian berpikir untuk mendapatkan penghasilan dari aktifitas blogging tersebut. Terutama bagi blogger pemula. Membuat blog sudah, ngisi postingan (nulis) sudah. Berpenghasilannya kapan?

Kapan sebenarnya sebuah blog bisa dimonetisasi (media mencari uang)? Menurut Jefferly Helianthusonfri, pakar internet marketing, setidaknya ada tiga indikator blog siap monetisasi. Apa sajakah itu?

1. Sudah Terbentuk Model Bisnisnya
Sebagai pemilik blog sebaiknya kita sudah memiliki gambaran mau model apa blog kita dalam monetisasi nanti. Apakah monetisasi berbasis iklan, affiliasi, atau model lainnya.

Jika modelnya berbasis iklan atau publisher tentunya kita sudah mempersiapkan ketentuan-ketentuan sebagai syarat diterimanya blog kita sebagai publisher.

Blog-blog yang dimonetisasi melalui iklan idealnya telah memiliki banyak postingan dan trafik. Malah untuk beberapa layanan PPC mensyaratkan jumlah trafik tertentu untuk bisa menjadi publisher.

Meski sekarang banyak pula layanan PPC yang tidak mempersalahkan jumlah trafik dan postingan. Salah satunya Propeller Ads.

Kita juga bisa bergabung di Influencer Marketing Platform. Contohnya Sociabuzz. Sociabuzz adalah sebuah online marketplace yang menghubungkan Advertiser (brand, agency, UKM) dengan Influencers (blogger).
Sociabuzz.com
sociabuzz.com 
Influencers akan mendapatkan penghasilan dari setiap promosi yang dilakukannya untuk Advertisers.

Baca juga : Cara Mudah Raup Dollar Dengan Propeller Ads

Untuk model affiliasi jumlah postingan dan trafik tidak terlalu dipermasalahkan, yang penting blog kita bisa menawarkan produk affiliasi yang kita ikuti itu.

2. Trafik Blog Mencukupi
Indikator kedua ketika blog siap dimonetisasi adalah ramainya trafik di blog kita.

Pertanyaannya adalah berapa jumlah trafik yang ideal agar blog siap dimonetisasi?

Jujur, Si Akang ini tidak bisa memastikan jumlah pastinya berapa. Tiap kategori blog memiliki jumlah ideal masing-masing. Sederhananya kalau sebuah blog mau dimonetisasi trafiknya harus sudah lumayanlah.

Adsense menetapkan minimal PV 250 per hari. Meski kenyataannya banyak cerita teman yang lolos adsense dengan PV 50 - 100 per hari. Blog ini juga mulai memasang iklan ketika PV baru PV 50 per hari. Jadi jika blog baru bisa mendapatkan PV 50 per hari jangan minder, maju aja kalau memang hendak dimonetisasi.

3. Blog Memiliki Pembaca Setia
Jika blog kita telah memiliki pembaca setia setiap postingan maka bolehlah kita coba monetisasi blog kita.

Pembaca setia di sini adalah orang-orang yang rutin membaca blog kita, berinteraksi, berkomentar, dan lain sebagainya.

Pastikan blog kita memiliki fasilitas berlangganan artikel (subcriber). Dengan adanya fasilitas berlangganan (subcriber) maka setiap orang terutama para pembaca setia blog kita akan mendapat pemberitahuan via email setiap kali kita posting artikel terbaru.

Fasilitas berlangganan bisa kita peroleh dari widget bawaan blog kita. Untuk pengguna blogspot bisa memperolehnya dari widget bawaan. Bagi pengguna wordpress bisa mendapatkannya melalui fitur blog subscriptions yang tersedia dalam plugin jetpack.

Jika blog kita memiliki fanspage di Facebook, ini juga bisa dijadikan indikator. Semakin banyak jumlah fans yang kita miliki maka itu menjadi nilai jual buat blog kita dalam menawarkan diri kepada si penjual iklan.

Nah sobat, sekian dulu tuturan Ahmad mengenai indikator blog siap monetisasi. Semoga bermanfaat.

8 komentar:

  1. subcriber gimana caranya kang? ada cara khusus ngak

    BalasHapus
  2. wow...tampilan blognya makin keren, hehehe dari tiga kategori itu saya masih bingung nih, belum memenuhi kayaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, ini juga masih belajar bun. Yang penting terus menulis dan menjalin silaturahim di dunia maya. makasih atas kunjungannya

      Hapus
  3. Makasih maas artikelnya bermanfaat sekali.
    Membuka wawasan saya sedikit hehe

    BalasHapus

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

WAJIB TAHU! INILAH CARA MENGETAHUI MADU YANG ASLI

Cara membedakan madu yang asli Meski madu bisa dibeli di banyak tempat, nyatanya tidak semua madu yang ditawarkan adalah madu asli. Banyak o...